<!--[if gte mso 9]><xml>
<!--[if !mso]> <object classid="clsid:38481807-CA0E-42D2-BF39-B33AF135CC4D" id=ieooui> </object> <style> st1\:*{behavior:url(#ieooui) } </style> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-para-margin:0cm; mso-para-margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:10.0pt; font-family:"Times New Roman";} </style> Mendisiplin anak remaja tidak muda, pukulan maupun ancaman bukanlah cara disipilin yang seharusnya diberikan kepada remaja. Lalu pertanyaannya apa yang harus dilakukan orangtua untuk mendisiplin remaja ?
Disiplin dengan pukulan seharusnya dilakukan sampai batas anak berusia 10, 11 tahun. Melewati usia itu anak tidak lagi tepat untuk didisiplin dengan pukulan, sebab pukulan tidak akan menimbulkan reaksi yang diinginkan yaitu kepatuhan dan perubahan perilaku, malah seringkali menimbulkan perasaan benci anak terhadap orang tua. Hal ini dipengaruhi oleh faktor kejiwaannya.
Pada masa kecil kalau diperlukan kita mendisiplin anak dengan pukulan tapi setelah anak mulai remaja tidak lagi. Waktu anak kecil boleh dipukul juga dalam pengertian kita menyadari atau memahami tindakan apa yang boleh menerima disiplin dengan pemukulan sebab tidak semua tindakan anak boleh didisiplin dengan pemukulan. Pemukulan boleh dilakukan untuk hal yang memang tepat. Dr. James Dobson menekankan bahwa disiplin dengan pemukulan hanya dilakukan untuk tindakan yang memberontak atau membangkang.
Untuk anak-anak remaja pendisiplinan dapat dilakukan dengan :
1. Dengan dialog, berarti kita mesti sering berbicara dengan anak-anak sebelum ada pendisiplinan. Jadi kita mesti membuka ruang komunikasi yang luas dengan anak-anak sehingga dia bisa bebas mengutarakan dirinya kepada kita. anak-anak remaja cenderung responship terhadap upaya untuk menjangkaunya melalui dialog, sebab mereka merasa adanya penghargaan. Komunikasi antara anak dan orang tua sangat dipengaruhi oleh adanya keterbukaan di antara mereka. Semakin orang tua nyaman membuka diri kepada anak semakin anak akan merasa dekat dengan orang tua
2. Cara sanksi, sanksi adalah memberikan konsekuensi atas perbuatannya tatkala dia melanggar larangan kita. Contoh bentuk sanksi : tidak memberikan uang jajan selama dua hari. Untuk memberikan sanksi dengan efektif atau menjalankan metode sanksi dengan efektif kita perlu memberitahukan dia terlebih dahulu sebelum sanksi itu diberikan.
Disiplin sangat perlu dilakukan oleh kedua belah pihak yaitu antara ayah dan ibu. Sebab disiplin kalau memang disetujui atau disepakati oleh kedua orang tua menjadi disiplin yang sangat solid, sangat kuat. Sedangkan disiplin yang hanya diberikan oleh satu saja oknum tidak akan menjadi disiplin yang kuat atau yang solid. Kemarahan yang efektif adalah kemarahan yang tidak diulang-ulang. Amsal 17:10 berkata: "Suatu hardikan lebih masuk pada orang berpengertian daripada seratus pukulan pada orang bebal."
Di sini ditekankan bahwa orang yang berpengertian atau orang yang bijaksana, berhikmat, akan bisa menghargai satu hardikan tapi orang yang bebal atau orang yang tidak bijaksana meski seratus pukulan sekalipun tidak bisa membuat dia berubah. Kalau kita terapkan dalam rumah tangga, tugas utama kita adalah kita harus menjadikan anak-anak kita orang yang berhikmat, yang berpengertian. Sehingga lain kali kita hanya cukup memberikan dia satu hardikan dan dia sudah langsung tanggap, salah satu cara membuat anak itu berhikmat adalah dengan kitanya sendiri memulai menjadi orangtua yang berhikmat. Karena anak akan mencontoh, meniru semua perilaku orang tuanya baik yang positif maupun yang negatif.
Sudahkan anda mendisiplin anak remaja ?
Sumber : sabda org, berbagai sumber, zf